10 Makanan yang Dilarang Setelah Melahirkan Normal dan Menyusui
Anugerah sekaligus rasa capek yang luar biasa dialami oleh seorang ibu yang mengandung. Ibu yang baru melahirkan normal telah menghabiskan sembilan bulan terakhir yang menghawatirkan dalam hal mengkonsumsi makanan dan minuman karena dikhawatirkan berpengaruh kepada perkembangan bayinya.
Selanjutnya, ibu yang baru melahirkan dihadapkan dengan kewajiban menyusui anaknya. Dan oleh karena itu ibu-ibu muda sering khawatir makanan yang dimakannya apa berpengaruh pada dirinya dan anaknya. Sangat penting bagi para ibu untuk menjaga makanan reguler ketika menyusui untuk mendapatkan nutrisi penting dan juga untuk meningkatkan kadar ASI, dan sementara tidak semua bayi bereaksi terhadap makanan yang sama yang dikonsumsi ibunya, berikut 10 makanan yang mungkin menyebabkan masalah bagi ibu yang melahirkan normal ;
1. Cokelat
Beberapa ibu setelah melahirkan dan menyusui menemukan bahwa makan cokelat memiliki efek pencahar yang dapat menyebabkan dirinya dan bayi menjadi diare. Perhatikan perilaku bayi dan popok, jika kedapatan bayi menjadi rewel dan kotorannya berlendir setelah Anda memakan cokelat. Itulah saat yang tepat mengehentikan memakan cokelat.
2. Ikan
Ibu yang baru melahirkan tidak perlu menghindari ikan sepenuhnya, tetapi ada baiknya selektif tentang jenis makanan laut apa yang akan dimakan. Beberapa ikan mengandung merkuri yang tinggi, sehingga dapat mempengaruhi suplai susu Anda. Ikuti pola dan aturan yang sama untuk makan ikan seperti yang Anda lakukan ketika hamil.
3. Kopi/ Kafein
Kopi tidak sepenuhnya dilarang karena sebagian perempuan membutuhkan kopi agar tetap terjaga, namun bagi ibu yang baru melahirkan dan menyusui harus mengetahui bahwa kafein bekerja di dalam ASI. Tubuh bayi tidak siap untuk memproses kafein secepat tubuh orang dewasa.
4. Peterseli/ Seledri
Salah satu hiasan makanan dan herbal ini ternyata mempunyai resiko mengurangi suplai susu Anda. Jika digunakan dalam jumlah yang kecil seharusnya tidak menyebabkan masalah, tetapi waspadai setiap penurunan produksi susu Anda.
5. Susu
Susu merupakan masalah yang umum untuk bayi yang disusui. Jika mendapati bayi rewel setelah menyusui, memiliki masalah kulit dan masalah sulit tidur bisa jadi disebabkan oleh susu yang Anda konsumsi. Walaupun menghindari semua produk susu mungkin sulit dilakukan, setidaknya Anda harus bebas dari susu selama beberapa minggu. Jika terlihat perubahan peningkatan kesehatan pada bayi selama masa berhenti dari susu, itu artinya alergi susu adalah penyebab kesengsaraan yang dialami bayi Anda.
6. Alkohol
Yang satu ini benar-benar harus dihindari karena selain berdampak negatif pada diri Anda apalagi bayi Anda.
7. Jeruk
Meskipun kaya akan vitamin C seharusnya buah yang satu ini dihindari saja, karena pencernaan bayi Anda masih belum matang, dan beberapa senyawa dalam buah jeruk bisa sangat mengganggu. Jeruk bisa menyebabkan muntah, rewel atau bahkan ruam popok. Jika ingin mendapatkan asupan vitamin C, cobalah makan buah mangga.
8. Kacang-kacangan
Bila ada riwayat alergi kacang di keluarga Anda, ada baiknya Anda hindari memakan kacang-kacangan baik dari tanah maupun pohon. Karena senyawa Allergen kacang dapat ditularkan melalui ASI. Jika tidak yakin bayi anda memiliki alergi kacang, perhatikan ruam dan gatal-gatal pada bayi Anda.
9. Bawang putih
Tahukah anda bahwa sari bau dari bawang putih bisa masuk ke dalam ASI? Jika Anda menemukan bahwa bayi Anda kadang-kadang tidak mau menyusui, atau menarik diri saat akan disusui, ingat-ingatlah apa makanan terakhir yang Anda makan, apakah mengandung bawang putih. Meskipun dari kita berpikir bahwa bawang putih sangat baik dan banyak manfaatnya, tetapi selera bayi belum cukup matang untuk menghargainya.
10. Gandum
Gluten mungkin akan disalahkan jika bayu anda mengalami tinja berdarah. Rewel dan sakit perut juga bisa ditimbulkan dari produk gandum. Seperti halnya susu, cara terbaik adalah menghindarinya.
Beberapa ibu memilih untuk menghindari makanan penyebab masalah yang umum dan perlahan-lahan memperkenalkannya kembali sedikit demi sedikit pada tubuhnya yang baru melahirkan dan bayinya satu per satu. Dengan demikian membantu menemukan alergi dan intoleransi terhadap makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari wanita setelah Melahirkan Normal dan Menyusui.