7 Motor yang Tidak Laku di Indonesia, Ada yang Pernah Pakai?
ngasih.com. Persaingan pasar otomotif, terutama motor di Indonesia cukup sengit. Permintaan yang begitu tinggi, menciptakan peluang besar bagi para produsen untuk terus berinovasi. Honda, Suzuki, Kawasaki, dan Yamaha, menjadi sederet pemain kunci yang terus memutar otak agar angka penjualan tetap melambung tinggi.
Namun, pangsa pasar otomotif kerap menunjukkan sifatnya yang begitu dinamis dan penuh kejutan. Ada kalanya, riset produk yang dilakukan produsen tidak sesuai prediksi. Tidak semua inovasi produk diterima dengan baik oleh masyarakat. Ada beberapa produk yang telah diluncurkan, namun mendulang angka penjualan yang tidak memuaskan.
Produksi yang dianggap gagal itu, lantas dihentikan. Namun, tentu masih ada sebagian orang yang sempat membelinya. Keberadaan seri motor besutan produsen ternama tersebut, lantas menjadi langka dan menarik. Apa saja inovasi produk yang tidak berhasil menggaet pasar? Berikut ini 7 motor yang paling tidak laku terjual di Indonesia:
1. Suzuki Arashi
Bisa jadi, kita pernah melihatnya berseliweran beberapa kali di jalan. Namun, Suzuki Arashi yang diproduksi tahun 2006 ini harus menerima kenyataan bahwa kehadirannya gagal memenuhi target penjualan.
2. Suzuki RK Cool
Dengan cc di bawah Satria, Suzuki RK Cool diluncurkan dengan harapan bisa menyaingi kecemerlangan pendahulunya. Hanya saja, Suzuki harus berbesar hati atas pencapaian RK Cool yang tidak memberi kabar gembira.
3. Kawasaki Edge
Kini, nama Kawasaki lebih tersohor atas kesuksesan berbagai seri Ninja. Padahal, Kawasaki pun rupanya pernah memproduksi motor bebek, lho. Sayang sekali, angka penjualannya kurang begitu bersinar.
4. Honda Revo AT
Hibrida antara motor bebek dan matic ini terpaksa pensiun karena gagal mencuri perhatian pasar. Wajar saja, dengan mesin matic yang boros, dan body klasik, Honda Revo AT malah kehilangan unsur trendinya.
5. Honda CS1
Motor ini berwujud peralihan antara motor bebek dan motor sports. Namun, tampilannya yang unik rupanya tidak berhasil menggugah minat pecinta otomotif di Indonesia. Barangkali karena tampak nanggung, atau bukan selera Asia?
6. Yamaha Lexam
Diproduksi tahun 2011, Yamaha Lexam kurang begitu menggaung di Indonesia. Senasib dengan spesies sama besutan tetangga, hibrida bebek matic ini harus rela berhenti berjuang, alasannya karena tidak berhasil menciduk kesuksesan.
7. Yamaha Tiara S
Meski mirip dengan Satria F150, barangkali kita merasa asing dengan wujud dan namanya. Ketika diluncurkan, inovasi unik dari Yamaha ini lesu di ranah penjualan.
Setelah mengamati sederet inovasi yang kurang berhasil dari raja otomotif Jepang di atas, bagaimana menurutmu? Apakah kamu pernah mencoba salah satunya? Jika ditinjau secara teknis, barangkali ada aspek-aspek penting yang luput dari riset pasar mereka, sehingga tidak berefek baik pada penjualan. Kendati demikian, kita bisa belajar bahwa produsen besar sekalipun pernah mengalami kegagalan dan kesulitan. Yang terpenting, mereka menjadikannya sebagai tantangan untuk semakin maju, tumbuh, dan berkembang, hingga mencapai kesuksesan di masa yang akan datang. Ganbatte! #NSP