Pengertian Kosmetika Menurut Para Ahli

Pandan, berguna untuk kosmetika
gambar : evarohilah.wordpress.com
Kosmetika adalah kata serapan dari bahasa Yunani Kuno kosmetikus. Artinya, upaya untuk memperindah tubuh manusia secara keseluruhan. Mulai dari rambut, mata, bibir, kulit, sampai ke kuku. Tujuan akhir dari upaya ini adalah tercapainya bentuk proporsi, warna, dan kehalusan bagian-bagian tubuh yang ideal. Untuk mencapai tujuan itu, ramuan yang paling banyak digunakan berasal dari bagian tumbuh-tumbuhan.
Masyarakat Babilonia, Mesir, dan Yunani, sudah sejak zaman purba biasa menggunakan minyak biji zaitun (Olea eruopala) untuk kosmetika. Masyarakat Jawa juga sudah sejak lama mengenal lulur, yakni ramuan dari umbi tumbuhan temu-temuan (Zingiberaceae) untuk memperhalus dan mencemerlangkan warna kulit. Mereka pun sudah mempunyai tradisi menghitamkan dan menyuburkan rambut dengan minyak kelapa (Viceola brachycephala) yang diharumkan dengan daun pandan (Pandamus amaryllifolius) dan bunga kenanga (Canangium odoratum).
Penggunaan ramuan tumbuh-tumbuhan untuk kosmetika, tidak hanya melulu dengan cara dilumurkan atau dioleskan ke tubuh. Kegiatan makan sirih pada masyarakat melayu, sebenarnya juga merupakan tindakan kosmetika. Paduan daun sirih (Piper betle L.), gambir (ekstrak daun Uncaria gambir), kapur dan juga buah pinang (Arreca catecbu L.), kalau dikunyah-kunyah akan menimbulkan warna merah di bibir. Ini merupakan lipstick tradisional. Selain itu, paduan ramuan tadi juga dapat mengharumkan nafas, sesuai dengan standar masyarakat pada kurun waktu itu.
Akhir-akhir ini, penggunaan ramuan tradisional dari bahan tumbuhan untuk kosmetika, tampak semakin merebak di masyarakat. Iklan-iklan shampo di televisi, hampir seluruhnya menyebut-nyebut khasiat tumbuhan. Ada lidah buaya (Aloe vera), jojoba (Simmondsia californica), rumput laut, dan lain-lain. Di pasar swalayan pun ramai pula dijajarkan berbagai ramuan slimming tea yang kalau diminum secara teratur disebutkan bisa ”melangsingkan tubuh”.

Bunga kenanga, salah satu bahan kosmetika tradisional
gambar : manfaatbuahdaun.blogspot.com
Maraknya promosi khasiat aneka tanaman atau tumbuhan untuk tujuan kosmetika, pada akhirnya juga menjurus ke hal-hal yang berlebihan. Semakin hari semaki banyak saja jenis tumbuhan-tumbuhan yang diinformasikan bisa menyuburkan dan memperindah rambut, menghaluskan kulit, melangsingkan tubuh dan menghilangkan bau badan. Gejala ini mirip dengan isu mengenai berbagai tumbuhan yang disebut-sebut bisa menyembuhkan kanker. Hampir semua tumbuhan lalu disebut dapat menyembuhkan kanker. Padahal, kenyataannya pastilah tidak demikian.
Gencarnya promosi penggunaan kosmetika berbahan tumbuh-tumbuhan juga bisa mengarah ke penggunaan secara tidak benar. Dampaknya, justru bisa menjadi negatif. Mulai dari kerontokan rambut, kulit gatal-gatal, badan menjadi kurus, dan lain-lain. Dampak negatif ini timbul, karena bisa jadi produk kosmetika tadi sebenarnya tidak menggunakan bahan tumbuh-tumbuhan. Jadi, promosi tersebut sebenarnya bohong.
Bisa juga kosmetika tadi memang benar berbahan tumbuh-tumbuhan. Namun tiap individu manusia tentu memiliki sifat kulit maupun tubuh yang berbeda-beda. Ada yang justru menjadi gemuk setelah meminum ramuan slimming tea. Itulah sebabnya penggunaan ramuan tumbuh-tumbuhan untuk kosmetika tetap harus dengan cara yang benar sesuai petunjuk ahlinya.
Meningkatnya taraf hidup masyarakat, memang ikut pula menigkatkan jumlah kebutuhannya. Ini sudah terjadi sejak zaman Yunani kuno. Orang tidak hanya butuh makan, minum, pakaian, dan tempat tinggal. Setelah kebutuhan primer itu tercukupi, orang juga ingin tampil menarik di depan sesamanya. Dari sinilah dikenal istilah kosmetika. Dan untuk itu digunakanlah berbagai ramuan yang sebagian besar berbahan baku bagian dari tumbuh-tumbuhan. *** Pengertian Kosmetika Menurut Para Ahli
You may also like
-
Remitted lebih mudah dengan pakai aplikasi digibank transfer valas!
Trade war atau perang dagang yang terjadi antara Amerika serikat dan China sejak satu tahun lalu rupanya semakin memanas. Perang dagang yang melibatkan dua Negara eksportir terbesar di Dunia ini bukan hanya memberikan efek terhadap kedua Negara tersebut, melainkan juga secara global. Meski sudah ... -
Laris Manis, Lebih dari 1.000 Unit Mitsubishi Xpander Cross Sudah Dipesan
Jakarta – Setelah pertama kali diluncurkan pada 12 November 2019, Mitsubishi Xpander Cross telah mengantongi pemesanan sebanyak 1.000 unit lebih. Melihat angka tersebut, penerimaan konsumen Tanah Air terhadap Mitsubishi Xpander Cross terbilang sangat baik. “Mitsubishi Xpander Cross dipesan lebih dari 1.000 unit. Karena dibarengi ...