Wisata Budaya (Cultural Tourism) di Singapura
Wisata Budaya di Singapura
Selain sudah dikenal sebagai salah satu negara kecil yang maju, Singapura juga sudah sangat dikenal sebagai negara tujuan wisata bagi para pelancong dunia. Selain wisata belanjanya yang meriah dan selalu diminati.
Singapura juga menjadi tujuan wisata budaya karena keragaman budaya yang dimilikinya. Hal ini disebabkan oleh penduduknya yang multi etnis yang berasal dari berbagai Negara dan budaya seperti Inggris, Melayu, China, India, dan Peranakan. Hingga akhirnya Singapura menjadi rumah bagi beberapa paduan komunitas, budaya dan agama.
Berikut ini adalah beberapa tempat Wisata Budaya di Singapura :
1. Kampong glam

Salah satu pemandangan di Kampong glam
gambar : yoursingapore.com
Tempat wisata budaya yang pertama adalah kawasan historis bernama Kampong glam. Pada awalnya Kampong glam merupakan sebuah desa nelayan yang terletak di mulut sungai rocor, kemudian tempat ini semakin berkembang dan padat, hingga akhirnya menjadi terkenal setelah Sultan Singapura Hussein Mohamed Shah menandatangani perjanjian dengan East India Company pada tahun 1819.
Nama Kampong Glam sendiri berasal dari sebuah pohon bernama gelam atau disebut juga pohon kayu putih, yang pada saat itu banyak tumbuh di kawasan yang banyak deretan ruko konservasi yang dicat dalam berbagai warna yang cerah.
Di kampung ini juga tepatnya di Muscat Street terdapat Masjid terpenting di Singapura yaitu Sultan Mosque. Diberi nama Sultan Mosque karena sejarahnya Masjid ini dibangun oleh Sultan Hussein Shah yang merupakan Sultan pertama di Singapura pada tahun 1824.

sultan mosque singapore
gambar : bugaboo.tv
Masjid yang dibangun dari dana hibah East India Company ini memiliki ruang tempat ibadah sholat yang bisa menampung jemaah hingga 5000 orang, tak heran jika Sultan Mosque menjadi bangunan religius paling mengesankan dan menjadi pusat kaum muslim di Singapura. Selain memiliki kubah emas, Mesjid ini juga memiliki menara dan langkan yang ditambahkan pada ulang tahun ke 100 masjid tersebut. Yang unik bagian bawah kubah masjid ini dibentuk dari banyak botol kaca yang dikumpulkan oleh jemaah mesjid sehingga menimbulkan kesan yang menakjubkan.
Kemudian di Bussorah Street yang merupakan kawasan pejalan kaki yang ramai, di tempat ini anda dapat menemukan berbagai barang-barang khas Singapura, seperti perhiasan kecil, aksesoris, barang-barang dekoratif dan buku-buku yang berhubungan dengan budaya, agama dan etnis Arab.
Di Bussorah Street yang terkenal sebagai pusat tekstil pada tahun 1950 sampai 1960-an ini anda juga dapat menemukan banyak kain sutra renda, organza dan bahan-bahan lain disini yang menyediakan jasa pemesanan dan penjahitan pakaian khas Melayu tradisional. Selain itu disini juga banyak terdapat alat-alat permainan tradisional seperti congkak, barang antik dan berbagai kerajinan tangan dari rotan.
Dan jika anda ingin berwisata kuliner, terdapat Kampung Glam Cafe yang menyajikan beragam makanan mulai dari mie khas China hingga nasi goreng Bandung.
2. Little India

Salah satu pemandangan di little india Singapore
gambar : littleindia.com.sg
Dari namanya Little India merupakan pusat komunitas India di Singapura yang nuansanya sangat jauh berbeda dari gambaran Singapura pada umumnya. Perkampungan yang terdapat disebelah timur Singapure River ini seperti mempertahankan identitasnya sebagai perkampungan komunitas etnis India.

shree lakshmi narayan temple images
gambar : lakshminarayantemple.com
Hal ini bisa dirasakan dari penuhnya nuansa warna-warni khas India pada bangunan-bangunannya, hiruk-pikuk para warga, aroma rempah-rempah yang khas, wewangian bunga yang menyengat dan tentunya pasar pasar tradisional yang banyak ditemukan di pinggir jalan atau gang. Di Serangon Road dan di jalur di dalamnya, bisa ditemukan penjual minyak pijat, emas, dupa, kain dengan berbagai tekstur dan berbagai aksesoris.
Di perkampungan ini juga, dapat anda temukan Shree Lakshminarayan Temple. Sejarahnya pada tahun 1960 kuil ini menjadi tempat ibadah bagi masyarakat India utara, namun pada tanggal 04 April 1969 kuil ini terbuka bagi masyarakat luas.

Shree Lakshminarayan Temple
gambar : mybusybodycorner.blogspot.com
Bagi anda yang ingin berbelanja, di sini juga ada tempat bernama Little India Arcade yang didalamnya terdapat segala macam hal yang berbau India seperti makanannya, musik, dan pakaian. Tidak berlebihan memang disebut Little India karena anda memang benar-benar akan merasa seperti berada di India.

Mustafa centre owner Mustaq Ahmad
Masih berhubungan dengan belanja tidak lengkap rasanya bila anda tidak mengunjungi pusat perbelanjaan bernama Mustafa Centre. Pusat perbelanjaan yang buka selama 24 jam ini akan menjadi surga bagi anda yang senang berbelanja. Sejarahnya pada tahun 1971 Mustafa Centre hanya menjual kebutuhan sandang para pemukim Little India, namun kini di tempat yang didirikan oleh pengusaha bernama Mustaq Ahmad ini anda bisa mendapatkan pernak-pernik rumah tangga, rempah-rempah India, bahan makanan, barang elektronik dan barang dekoratif dalam satu tempat, menyenangkannya lagi di sini anda bisa mendapatkan barang termurah di Singapura.
China Town
Merupakan permukiman etnis tebesar di Singapura. Sejarahnya nama China Town diberikan oleh seseorang berkebangsaan Inggris pada zaman penjajahan. Bagi anda yang suka berbelanja barang murah-meriah terutama barang-barang ciri khas China atau Tiongkok, anda bisa mendatangi beberapa ruko yang tersedia yang menjual berbagai souvenir dengan harga murah.

Sri Mariamman Temple
gambar : yelp.com.sg
Di sini juga terdapat kuil hindu tertua di Singapura bernama Sri Mariamman Temple. Kuil yang terdapat di pusat China Town ini telah dikukuhkan sebagai Monumen Nasional dan merupakan daya tarik utama di China Town.
Kuil yang dibangun pada tahun 1827 ini dihiasi dengan 6 tingkatan patung dewa dewi hindu dan tokoh lainnya. Dengan bentuknya yang seperti menara, kuil ini dibentuk mengecil keatas dengan dihiasi dekorasi yang indah, oleh karena itu kuil terlihat seperti piramida. Bangunan yang memiliki lukisan di langit-langitnya ini terdiri dari kombinasi ruang tertutup, kuil utama, tempat pelayanan serta halaman terbuka kelangit.
Selain Kuil Hindu, terdapat pula Kuil Buddha dengan nuansa budaya China yang sangat kental bernama Buddha Tooth Relic Temple and Museum. Dengan warna merah dan emas yang mendominasi interiornya, membuat kuil ini terlihat mewah dan megah. Tak heran karena kuil yang dibangun sebagai rumah gigi buddha dan sejarahnya ini dibangun berdasarkan gaya arsitektur Dinasti Tang.
Keunikan lain dari kuil yang dibangun menggunakan 320 kilogram emas asli ini juga terlihat pada stupa buddha yang memiliki berat 3,5 ton. Selain menjadi tempat ibadah kuil ini juga menjadi museum yang menyimpan benda-benda antik yang berkaitan dengan sejarah buddha.
Masih di China Town, anda juga bisa mengunjungi Heritage Centre di Pagoda Street, adalah sebuah musium yang menampilkan nuansa China atau Tiongkok ini merupakan satu-satunya tempat di Singapura yang diciptakan untuk penyewaan ruko di tahun 1950. Bangunan tiga ruko ini seperti merefleksikan nuansa China di masa lampau ditengah hiruk pikuknya China town.
Meski memiliki keragaman yang sangat berbeda, namun penduduk Singapura mampu unntuk hidup berdampingan satu sama lain. Itu dapat terlihat pada interaksi sehari-hari mereka, terutama pada saatu perayaan kebudayaan. #Spt